Sabtu, 09 Januari 2010

I Love You

I love you...I love every little thing about you.
I love your cute smile, your magical eyes, and
also hope to love your worm when ever I will be by your side.

You are Allah’s gift to me and I can't stop thinking about you when we are apart..
I need you by my side.
You complete me with your tort.
You mean the world to me.
You are the best thing that has ever happened to me.
You are the one I've always wished for.
I never thought that I would ever meet someone as special as you.
I love each and every moment I share with you.

Kepada Allah Swt

Assalamu'alaikum...

Kepada Allah Swt...

Aku tau Engkau maha tau,
Aku tau Engkau maha mendengar,
Aku tau Engkau maha pengasih lan penyayang, juga maha pemurah, pokoknya segala puji-pujian hanya untukMU semata.
Hanya untukMU Allah, tiada yang lain, karena Engkau toh nyata-nyata tak tertandingi.
Untuk itulah aku menyembahMU.
Setiap saat berdoa dan memohon ampunanMU .
Ketika mereka terlelap, aku mencoba untuk terjaga di sebagian malamMU untuk sujud kepadaMU,
mencoba mendekatkan rohani ini semakin dekat dan dekat denganMU,
mencoba mengamalkan salah satu anjuranMU yang kubaca dalam salah satu firmanMU
Aku ruku'..
Aku sujud...
Aku berdzikir...
Selanjutnya aku berdoa, curhat kepada Engkau yang perkasa dan tak pernah tidur. Mataku bengkak, pipiku basah manakala kumemohon ampunan atas segala dosa yang terus bertambah dan tak dapat kukalkulasi satu persatu . Memelas memohon petunjuk agar tak sesat langkahku. Kuakui segala perbuatan-perbuatan dosaku. Selanjutnya kumemohon segala apa yang menjadi keinginan dan harapanku dari masa lalu, saat ini, dan kedepannya nanti
Allah, semua itu Kau anjurkan kan, agar semua mahklukMU hanya meminta kepadaMU dengan sabar dan sholat karena Kau pasti akan mengabulkan dan semuanya takkan ada yang sulit bagiMU

Allah...
Aku mencoba larut dalam firman-firmanmu.
Mencoba mengamalkan dalam hari-hariku.
Melaksanakan segala kewajiban yang pernah terlalaikan.
Menekan segala nafsu dan ambisi yang sering hadir menyerang imanku. Sekalipun aku terenggah-enggah melakukan semuanya, namun semuanya karena Engkau ALLAH. Hanya untukMU ROB, tiada yang lain. Tiada..tiada...!!
Semuanya semata kuingin agar Engkau sudi mengasihiku, menyayangiku dan tak meninggalkanku
Allah...
Kumencoba mensyukuri segala apa yang kuhadapi dulu, kini, dan nanti karena kuyakini ada campur tanganMU didalamnya, semua takkan terjadi tanpa ketentuanMU.
KetentuanMU tak pernah salah Allah, kurasakan itu. Pasti ada hikmah dibalik musibah dan kegagalan yang kuhadapi....
Namun Allah...Kenapa ada doaku yang belum KAU ijabah...?
Kenapa ada doa yang belum KAU realisasikan..?
Apalagi yang salah dalam diriku...?
Apalagi yang harus kulakukan...?
Katakan ROB...katakan...!!
Aku toh takkan keberatan pabila itu adalah perintahMU. Toh sering pula kusampaikan, sebejat-bejatnya aku di mataMU aku tetap ingin jadi umatMU yang baik dan terus membaik.
Katakan dengan caraMU apalagi yang kudu kulakukan...??!!
BahasaMU abstrak, sering sulit kumengerti.
Apakah aku tidak pantas mendapatkan hidayahMU nan selalu indah, ROB....?!

Allah…..
Kalo aku memang tak pantas mendapatkan hidyahMU, sudahlah...minimal ampuni saja dosa2ku.
Sekali lagi Allah, sehina-hinanya aku di mataMu, ampuni aku yg terus menumpuk dosa tanpa tau harus dengan apa kumengikisnya kecuali mohon ampunanMu....
Kabulkan ya Allah yaa...
Sudahlah, aku tak menghiraukan lain-lainnya.
Toh semuanya takkan ada artinya jika dosa2 itu selalu ada...
Allah...Please simak baik2 curhatku ini

Wassalam
Dari HambaMU


******* The end *******

Nasehat Jiwaku Pada Diriku Sendiri

Nasehat Kahlil Gibran Untuk Kita Semua

Nasehat Jiwaku Pada Diriku Sendiri

Jiwaku mengajar dan mendidikku untuk mencintai apa yang orang lain benci dan menjadi teman bagi siapa saja yang dicaci maki.
Jiwaku menunjukkan pada diriku, bahwa cinta juga merasa bangga terhadap dirinya, bukan hanya kepada orang yang dicintainya.
Lebih dari itu juga kepada orang yang mencintainya.
Sebelum jiwaku mengajariku, cinta di hatiku seperti benang tipis yang terikat pada dua pasak.
Tetapi kini, cinta telah menjadi sebuah lingkaran keramat yang permulaannya adalah akhir dan akhirnya adalah awal.
Cinta itu mengelilingi setiap makhluk dan perlahan-lahan berkelana kemana-mana, memeluk siapa saja yang dapat direngkuhnya.

Jiwaku mengajar dan mendidikku untuk mendengarkan suara-suara yang tidak terucap oleh lidah, taring dan bibir.
Sebelum jiwaku mengajariku, aku mendengar kekosongan tetapi tiba-tiba ada teriakan dan lengkingan.
Sekarang aku tak sabar untuk menemui kesunyian dan mendengar paduan suara yang menyanyikan lagu kehidupan, cakrawala yang keluar dan rahasia yang tak nampak.

Jiwaku berbicara padaku,”jangan mengukur waktu dengan mengatakan ‘Yang ada hanyalah kemarin dan hari esok’”.
Dan sebelum jiwaku berkata padaku, aku membayangkan waktu yang lalu seperti harapan yang tak pernah terulang, sedang masa depan adalah harapan yang tidak dapat digapai.
Sekarang aku menyadari bahwa saat sekarang mengandung semua waktu dan didalamnya semua harapan dapat disandarkan dengan cara bekerja keras guna mewujudkannya.

Jiwaku mengajar dan mendesakku agar tidak membatasi ruang dengan mengatakan, “Disini, disana dan diseberang sana.”
Sebelum jiwaku mengajariku, aku merasa bahwa dimana saja aku berjalan selalu jauh dari tempat lain.
Detik ini aku menyadari bahwa dimana aku berada, aku mempunyai seluruh ruang, dan jarak yang aku tempuh adalah seluruh panjang dunia.
Jiwaku berkata padaku, “Lentera yang kamu bawa bukanlah milikmu, nyanyian yang kamu dendangkan bukanlah gubahan hatimu.
Bahkan jika kamu membawa cahaya, bukan berarti kamu adalah cahaya.
Dan jika kamu menjadi kecapi dan senarnya, tidak lantas kamu menjadi seorang pemainnya.”

Jiwaku mengajari aku dan saudara-saudaraku sangat banyak hal.
Dan jiwamu telah mengajarimu banyak hal pula. Karena kamu dan aku adalah satu, dan tidak ada bedanya di antara kita kecuali bahwa aku dengan sungguh-sungguh menekankan bahwa apa yang ada dalam diriku, ketika kamu menjaganya, adalah sebuah rahasia yang ada dalam dirimu. Dan di dalam rahasiamu itu terdapat sesuatu kebenaran.

Erika Agt

********* The end *********